Puramekar- Pekon Puramekar menggelar Rapat Koordinasi Tingkat Pekon pada Selasa, 11 Februari 2025, di Balai Pekon Puramekar. Rapat yang dimulai pukul 09.00 WIB ini berfokus pada strategi pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor ketahanan pangan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Peratin Pekon Puramekar, Anderi, beserta aparatur pekon, Ketua dan anggota Lembaga Himpun Pemekonan (LHP), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pekon (LPMP), serta pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam sambutannya, Bapak Anderi menekankan bahwa ketahanan pangan bukan sekadar memastikan ketersediaan bahan makanan, tetapi juga mencakup aspek aksesibilitas, kualitas, serta keberlanjutan sumber pangan. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Diskusi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif dari para peserta. Salah satu topik utama yang dibahas adalah optimalisasi peran BUMDes dalam mendukung ketahanan pangan desa. Hal ini sejalan dengan terbitnya Keputusan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Nomor 3 Tahun 2025 yang mengatur penggunaan Dana Desa, di mana minimal 20 persen dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Dana tersebut dapat digunakan sebagai penyertaan modal bagi BUMDes atau lembaga ekonomi desa yang bergerak di sektor pangan.
Kebijakan ini bertujuan agar BUMDes dapat berperan sebagai penggerak utama program ketahanan pangan, memastikan penggunaan Dana Desa lebih tepat sasaran, serta mendukung pemberdayaan petani, peternak, dan nelayan. Selain itu, peraturan ini juga mendorong pengembangan potensi ekonomi desa melalui pendekatan yang inklusif, transparan, dan berkelanjutan.
Implementasi strategi ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, BUMDes, dan masyarakat, Pekon Puramekar berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Di akhir rapat, Bapak Anderi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Pekon Puramekar. Beliau menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerja sama dan komitmen semua pihak.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama. Jika kita bersatu dan bekerja keras, saya yakin Pekon Puramekar bisa menjadi desa yang mandiri pangan dan lebih sejahtera,” katanya.
Dengan berbagai program yang telah dirancang dan dukungan regulasi yang ada, Pekon Puramekar optimis dapat mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan. Semua pihak yang hadir dalam rapat ini sepakat untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan desa yang lebih maju dan sejahtera.
Rapat koordinasi tingkat Pekon Puramekar ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Dengan perencanaan yang matang, sinergi antarlembaga, serta inovasi dalam pertanian dan pemasaran, Pekon Puramekar siap menjadi contoh desa yang berhasil dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Candra Tim Smart Village Pekon Puramekar
